Padang- Dalam upaya mengoptimalkan pengelolaan harta benda wakaf di Sumatera Barat, Badan Wakaf Indonesia (BWI) Sumbar kembali menggelar kegiatan Sertifikasi Kompetensi Nazhir Batch 8 Skema 2: Pelaksanaan Pengelolaan dan Pengembangan Harta Benda Wakaf. Acara bergengsi ini diselenggarakan di Daima Hotel Padang pada hari Ahad, 14 September 2025, menandai komitmen serius dalam membangun sumber daya manusia yang profesional di bidang perwakafan.
Kegiatan yang dipimpin langsung oleh jajaran elit BWI Sumbar ini melibatkan figur-figur kunci seperti Ketua Umum Buya Dr. H. Japeri, MM, Sekretaris BWI Sumbar H. Yufrizal, S.Ag., M.H.I, dan Bendahara Umum Dr. Muslimah, M.Ag. Trio kepemimpinan ini berhasil menciptakan sinergi yang solid dalam mengembangkan ekosistem wakaf yang berkelanjutan di ranah Minang.
Dr. Muslimah selaku Ketua Panitia dengan tegas menyatakan visi mulia di balik penyelenggaraan sertifikasi ini. “Tujuan utama kita adalah meningkatkan profesionalisme pengelolaan harta benda wakaf para nazhir. Kita tidak boleh setengah-setengah dalam menjalankan amanah sebesar ini,” ungkapnya dengan penuh semangat. Pernyataan ini mencerminkan keseriusan BWI Sumbar dalam mencetak nazhir-nazhir berkualitas tinggi.
Momentum spesial terjadi ketika Ketua BWI Sumbar Dr. H. Japeri, MM yang diwakili oleh Sekretaris BWI Sumbar H. Yufrizal, S.Ag., M.H.I., memberikan pandangan strategis tentang peran wakaf dalam perekonomian Islam. “Berbicara tentang ekonomi Islam, maka kita tidak boleh tidak berbicara tentang zakat dan wakaf. Hal ini tentu dalam rangka mengurangi kemiskinan dan meningkatkan ekonomi umat,” tegas Yufrizal yang juga menjabat sebagai Kemenag Kabupaten Pesisir Selatan.
Prestasi membanggakan BWI Sumbar semakin terukir dengan pencapaian historis yang disampaikan Yufrizal. “BWI Sumbar adalah lembaga perwakilan BWI yang bulan Agustus lalu neraih anugrah BWI Awrd dalam ketegori BWI terinivatif,” tuturnya dengan nada bangga. Capaian ini menjadi bukti nyata komitmen dan kualitas manajemen BWI Sumbar yang telah diakui secara nasional.
Perkembangan menggembirakan juga terlihat dari partisipasi aktif perguruan tinggi ternama di Sumatera Barat. Tiga kampus bergengsi yakni UNAND, UNP, dan UIN Bukittinggi telah siap dengan izin kelembagaan wakafnya. Tidak ketinggalan, UIN Imam Bonjol Padang dalam waktu dekat juga akan menyusul, dengan kehadiran langsung Dr. Muhammad Nur, MA selaku Kabiro AUPK dalam acara ini.
Perwakilan BWI Pusat, Hermanu Susilo, S.Sos., turut memberikan perspektif nasional yang menginspirasi. “Kita akan melihat hari ini sejauh mana persiapan dan pemahaman yang telah didapat selama kegiatan pembelajaran secara online. Kita berharap agar nantinya bisa mengumpulkan wakaf yang kita canangkan yakni 181 triliun,” ungkapnya dengan optimisme tinggi.
Apresiasi khusus diberikan Hermanu Susilo kepada BWI Sumbar atas konsistensi dan dedikasinya. “BWI Sumbar merupakan lembaga perwakilan yang sangat aktif literasinya,” pujinya. Para peserta yang berhasil lulus nantinya akan mendapatkan gelar bergengsi CWC (Compten Waqaf Certified) sebagai pengakuan atas kompetensi profesional mereka.
Puncak acara ditandai dengan pembukaan resmi kegiatan sertifikasi kompetensi nazhir oleh Hermanu Susilo. Atmosfer penuh semangat dan antusiasme terpancar dari wajah para peserta yang siap menjalani rangkaian ujian kompetensi. Moment ini bukan sekadar seremonial, melainkan tonggak penting dalam transformasi pengelolaan wakaf menuju era yang lebih profesional dan akuntabel.
Kegiatan Sertifikasi Kompetensi Nazhir Batch 8 ini menjadi bukti konkret bahwa BWI Sumbar terus berkomitmen menghadirkan nazhir-nazhir berkualitas tinggi. Dengan target wakaf nasional sebesar 181 triliun rupiah, setiap langkah yang diambil hari ini akan berkontribusi signifikan bagi kemajuan ekonomi umat dan pengentasan kemiskinan di Indonesia.
By. Muhammad Yunus



